Rabu, 13 Oktober 2010

Musik Klasik


MOZARTLWN.JPG
Menurut Eagle (1978) dalam buku ”Handbook of Music Psychology”, pengertian musik adalah :
Defining music as organized sounds and silences in a flow of time (and in space), several tentative conclusions and questions have arisen: Musicàsoundàvibration(?).And vibration (energy) is the essence of all things (mass)…
Musik klasik adalah komposisi musik yang lahir dari budaya Eropa sekitar tahun 1750-1825. Biasanya musik klasik digolongkan melalui periodisasi tertentu, mulai dari periode klasik, diikuti oleh barok, rokoko, dan romantik. Pengertian lain dari musik klasik adalah semua musik dengan keindahan intelektual yang tinggi dari semua jaman, baik itu berupa simfoni Mozart, kantata Bach atau karya-karya abad 20. Rock progresif lahir dari gerakan counterculture tahun 1960-an dan berusaha mendobrak pengotak-kotakan musik rock dengan mengeksplorasi bentuk-bentuk baru. Musik rock progresif yang paling dikenal adalah kombinasi energi musik rock dengan klasik yang megah dan monumental. Tetapi ada pula yang menggabungkan unsur-unsur jazz, folk, R&B, avant-garde, world music, dan sebagainya. Cikal bakal rock progresif adalah rock psikedelik yang lahir di lingkungan underground di Inggris pada pertengahan 1960-an. Ciri khas konser musik psikedelik menawarkan citra berupa warna-warna cemerlang dan sarat halusinasi dan bersemangat eksperimental untuk mendobrak batas-batas dan norma-norma yang ada sebelumnya.
Sedangkan menurut Rock progressive adalah :
Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya (Etzioni,1964). Dengan demikian Efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting, karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai sasarannya atau suatu tingkatan terhadap mana tujuan - tujuan dicapai (Prokopenko,1987), atau tingkat pencapaian tujuan (Hoy dan Miskel,1992). Menurut Barker (1997), pengertian belajar adalah sebagai berikut: ”Learning is a relatively permanent change in observable behaviour potential that results from experience with the environment”.
Sementara itu belajar dapat pula dikatakan sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan perubahan atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan sasaran khusus yang berkaitan dengan pola berperilaku yang diperlukan individu untuk mewujudkan secara lengkap tugas atau pekerjaan tertentu (Bramley,1996).
Dengan demikian, yang dimaksud dengan efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pelatihan. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. Sedangkan definisi siswa yang dimaksud disini adalah orang yang duduk di tingkat SMA kelas 3 yang berusia 16 sampai 17 tahun dengan tujuan menggali ilmu.
Stephanie Merritt dalam bukunya yang berjudul ”Simfoni Otak” membahas tentang pengaruh musik klasik terhadap otak. Dalam buku ini salah satunya juga membahas mengenai pengaruh musik rock terhadap otak. Biasanya pengaruh musik rock terhadap diri manusia cenderung merusak, seperti meningkatnya perasaan tertekan (stress), jadi kurang bersemangat, menuntun tubuh pada kondisi panik, dan memicu perilaku hiperaktif dan tidak tenang. Sedangkan pengaruh musik klasik pada manusia cenderung positif, seperti membuat lebih bersemangat, lebih mudah mengingat, meningkatkan kreativitas, dan menghilangkan perasaan tertekan. Pengaruh paling kuat dari musik terdapat pada iramanya. Jenis musik yang memberikan dampak negatif bagi tubuh manusia yaitu musik berirama anapestik (terdapat pada musik rock). Jenis musik ini memberikan tekanan pada irama terakhir, istirahat sebentar, sebelum mulai dengan irama pertama. Ritme ini bertentangan dengan ritme tubuh manusia, yang selalu teratur dan meberikan penekanan pada irama pertama (terdapat pada ritme lagu Waltz)
Siegel (1999) mengatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang Alfa yang menenangkan yang dapat merangsang sistem limbik jaringan neuron otak. Hal yang sama dikemukakan Campbell (2001) dalam bukunya ”Efek Mozart” mengatakan musik Barok (Bach, Handel dan Vivaldi) dapat menciptakan suasana yang merangsang pikiran dalam belajar. Musik klasik (Haydn dan Mozart) mampu memperbaiki konsentrasi ingatan dan persepsi spasial. Sedangkan Gallahue (1998) mengatakan bahwa Kemampuan-kemampuan motorik,visual, auditif dan sentuhan makin dioptimalkan melalui stimulasi dengan memperdengarkan musik klasik. Ritme, melodi, dan harmoni dari musik klasik dapat merupakan stimulasi untuk meningkatkan kemampuan belajar anak. Melalui musik klasik anak mudah menangkap hubungan antara waktu, jarak dan urutan (rangkaian) yang merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk kecakapan dalam logika berpikir, matematika dan penyelesaian masalah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar